Animalia merupakan salah satu objek dalam bidang taksonomi, sehingga dikenal adanya istilah taksonomi hewan. Taksonomi hewan merupakan rentetan proses penemuan, deskripsi, klasifikasi dan memberikan nama (nomenclature) pada sumua organisme yang tergolong dalam kingdom animalia. Sampai sekarang terdapat 1,4 juta spesies yang telah diidentifikasi dan diberi nama, ¾-nya merupakan hewan. Setiap hewan diberi nama genus dan spesies menurut kaidah Linnaeus. Binomial (genus dan spesies) mengikuti aturan ICZN (international code zoological Nomenclature). Zoologi modern mencoba menghubungkan antara taksonomi dan sistematika, karena keduanya saling mendukung.
Taksonomi hewan masa kini hampir semuanya selalu diikuti dengan analisis protein dan genetik, menentukan suatu takson secara genetik tidak dapat disangkal atau merupakan suatu yang sangat akurat bila dibandingkan analisis secara morfologi semata. Berhubungan dengan hal tersebut, sebetulnya dalam penerapan kegiatan taksonomi perlu adanya beberapa kriteria taksonomi, akan tetapi cara tersebut dalam tataran dasar merupakan suatu hal yang terbilang tidak praktis. Oleh karena itu cukuplah dicari karakter morfologi yang khas dari objek dan apa saja variasi yang dapat muncul, karakter morfologi itupun dititik beratkan pada morfologi luar. Memang untuk spesies yang masih meragukan, karakter morfologi luar ini terlihat sangat lemah, masih perlu adanya kriteria taksonomi lainnya. Akan tetapi dalam hal lain hanya dengan mengamati dan meneliti morfologi luar saja sudah cukup memadai dan dapat diandalkan.