Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Jumat, 03 Juni 2011

Taksonomi

Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang memiliki arti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang merupakan rentetan proses penemuan, deskripsi, klasifikasi dan memberikan nama (nomenclature) pada suatu organisme. Selain itu taksonomi merupakan sebagai bagian dari mempelajari hubungan tiap kelompok takson dan prinsip-prinsip yang ada di dalam proses klasifikasi yang lebih dikenal dengan sistematik. Jadi sistematik (systematics) merupakan kajian yang lebih luas dari taksonomi tradisional dengan tambahan teori dan aspek praktis tentang evolusi, genetika dan spesiasi. Taksonomi juga dapat diartikan sebagai mengklasifikan suatu organisme dalam tingkatan hirarki atau dalam tingkatan taksonomi (seperti kerajaan (kingdom), bangsa (ordo), suku (famili), marga (genus) dan jenis (spesies) berdasarkan karakter-karakter yang sama. Dalam tatanama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi. Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam takson yang sudah ada (memakai awalan 'super-' dan 'sub-'). Dibuat pula satu takson di atas Phylum, yaitu Regnum (secara harfiah berarti Kingdom atau Kerajaan) yang digunakan untuk membedakan Prokariota (terdiri dari Regnum Archaea dan Bacteria) dan Eukariota (terdiri dari Regnum Fungi atau Jamur, Plantae atau Tumbuhan, dan Animalia atau Hewan).

Animalia merupakan salah satu objek dalam bidang taksonomi, sehingga dikenal adanya istilah taksonomi hewan. Taksonomi hewan merupakan rentetan proses penemuan, deskripsi, klasifikasi dan memberikan nama (nomenclature) pada sumua organisme yang tergolong dalam kingdom animalia. Sampai sekarang terdapat 1,4 juta spesies yang telah diidentifikasi dan diberi nama, ¾-nya merupakan hewan. Setiap hewan diberi nama genus dan spesies menurut kaidah Linnaeus. Binomial (genus dan spesies) mengikuti aturan ICZN (international code zoological Nomenclature). Zoologi modern mencoba menghubungkan antara taksonomi dan sistematika, karena keduanya saling mendukung.

Taksonomi hewan masa kini hampir semuanya selalu diikuti dengan analisis protein dan genetik, menentukan suatu takson secara genetik tidak dapat disangkal atau merupakan suatu yang sangat akurat bila dibandingkan analisis secara morfologi semata. Berhubungan dengan hal tersebut, sebetulnya dalam penerapan kegiatan taksonomi perlu adanya beberapa kriteria taksonomi, akan tetapi cara tersebut dalam tataran dasar merupakan suatu hal yang terbilang tidak praktis. Oleh karena itu cukuplah dicari karakter morfologi yang khas dari objek dan apa saja variasi yang dapat muncul, karakter morfologi itupun dititik beratkan pada morfologi luar. Memang untuk spesies yang masih meragukan, karakter morfologi luar ini terlihat sangat lemah, masih perlu adanya kriteria taksonomi lainnya. Akan tetapi dalam hal lain hanya dengan mengamati dan meneliti morfologi luar saja sudah cukup memadai dan dapat diandalkan.

0 komentar:

 
Powered by Blogger